KISAH I * tersiar dalam tunas cipta*
Riuhrendah
Suara-suara menghidupkan diri
Suasana setiap senja pagi
Di sebalik binggar itu
Terjulur telapak kecil
Di celah himpitan manusia
Menunggu cebis kasihan
Yang tiada kepastian
Demi meneruskan kehidupan
Masih ada tangan simpati
Dihulur jua pada telapak itu
Lantas memberi sedikit sinar baru..
Mana ibu?
Anak meliar mencari ibu
Menari-nari keriangan
Berlari mendakap ibu.
Sayu ibu..
Menitis manik hiba
Mengenang malang menimpa bahu
Detik waktu adalah beban
Menjadi paratis kehidupannya
Anak itu tidak mengerti
Keperitan yang abadi
Hanya mampu menunding sinar
Yang belum pasti berpanjangan...
Puteri Kenyalang
2006
0 comments:
Post a Comment